Minggu, 29 April 2012

Tradisi Hindu-Buddha Setelah Runtuhnya Kerajaan Hindu-Budha


Setelah runtuhnya kerajaan Hindu-budha seperti kerajaan Majapahit di daerah Jawa Timur dan kerajaan Pajajaran di daerah Jabar, bukan berarti tradisi hindu-budha juga lenyap. Tradisi Hindu-budha masih terus bertahan sesuai dengan perkembangan zaman. Bahkan pada daerah-daerah yg telah mendapat pengaruh Islam, tradisi Hindu-Budha tidak begitu saja menghilang.misalnya pada masyarakat Jawa terdapat upacara membawa sesaji ke sawah atau upacara persembahan kepada penguasa Laut Selatan (Nyi Roro Kidul)
Sementara itu, tradisi Hindhu Budha masih terus bertahan dalam kehidupan masyarakat Bali. Setelah runtuhnya kerajaan Hindu-Budha Majaphit, banyak rakyat Majapahit yg pindah ke pulau Bali dan melanjutkan tradisi kehidupannya di Bali. Dalam kehidupan masyarakat Bali sering terdengar istilah  atau sekelompk masyarakat yg berasal dari Majapahit. Masyarakat Hindu  Bali keturuanan Majapahit menduduki tempat mayoritas. Sedangkan, masyarakat Bali asli terdesak ke daerah-daerah pegunungan.


Soal-soal evaluasi, bab Runtuhnya Kerajaan Hindhu Budha dan Tradisi Hindu-Buddha Setelah Runtuhnya Kerajaan Hindu-Budha

1. Faktor apa saja yang menjadi penyebab runtuhnya kerajaan yang bercorak Hindu-Budha? 
2. Bentuk tradisi upacara keagamaan Hindu-Budha seperti apa yang anda ketahui?
3. Adakah di daerah anda tradisi peninggalan Hindu-Budha? jelaskan!

Runtuhya Kerajaan-Kerajaan Bercorak Hindu-Budha

AWAL KERAJAAN HINDU-BUDHA


Kerajaan mulai muncul di Asia Tenggara sekitar abad ke-1 M. Ketika kerajaan Romawi melakukan hubungan perdagangan dengan Cina. Jalur yang sering sebagai jalur perdagangan disebut sebagai jalur sutera, namun jalur itu akan diubah melalui jalur laut, karena adanya ketidakamanan bila melalui jalur sutera. Selain berdagang dengan Cian, Asia Tenggara juga telah berdagang dengan India antra abad ke-1 hingga abad ke-3 M. Perdagangan melalui jalur laut inilah lebih sering dilakukan denagn India daripada dengan Cina. Sehingga pengaruh India diadopsi oleh orang-orang di Asia Tenggara, tanpa meninggalkan kebudayaan yang telah ada.
Contohnya Fuann yang telah banyak mengambil manfaat dari jalur perdagangan antara Cina dan India. Antara abad ke-3 hingga abad ke-5 M terjalin hubungan yang harmonis antara Cina denagn negara-negara di Asia Tenggara. Funan telah berkembang


Proses Masuk dan Berkembangnya Pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia

Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asia terdapat dua negeri besar yang tingkat peradabannya dianggap sudah tinggi, yaitu India dan Cina. Kedua negeri ini menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan yang baik. Arus lalu lintas perdagangan dan pelayaran berlangsung melalui jalan darat dan laut. Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewati India-Cina adalah Selat Malaka. Indonesia yang terletak di jalur posisi silang dua benua dan dua samudera, serta berada di dekat Selat Malaka memiliki keuntungan, yaitu:
Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti India, Cina, Arab, dan Persia,
Kesempatan melakukan hubungan perdagangan internasional terbuka lebar,
Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakin luas, dan
Pengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti Hindu-Budha.
Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran internasional menyebabkan timbulnya percampuran budaya. India merupakan negara pertama yang memberikan pengaruh kepada Indonesia, yaitu dalam bentuk budaya Hindu.

FAKTOR-FAKTOR RUNTUHNYA KERAJAAN BERCORAK HINDU-BUDHA 

Perkembangan pengaruh agama hindu budha cukup besar, karena dapat mempengaruhi seluruh sektor kehidupan masyarakat . Kurang lebih pengaruh hindu budaha di Indonesia selama 1000 tahun atau 10 abad. Ini semua bisa dilihat dengan munculnya kerajaan-kerajaan bercorak hindu budha dari kerajaan kutai sampai yang terakhir yaitu majapahit.
Penyebab runtuhnya kerajaan bercorak hindubudha antara lain :
1. Terdesaknya kerajaan-kerajaan sebagai akibat munculnya kerajaan yang lebih besar dan lebih kuat.
2. Tidak ada peralihan kepemimpinan atau kaderisasi seperti yang terjadi pada zaman majapahit.
3. Berlangsungnya perang saudara yang justru melemahkan kekuasaan kerajaan, seperti yang terjadi pada kerajaan syailendra dan Majapahit.
4. Banyak daerah yang melepaskan diri akibat lemahnya pengawasan pemerintah pusat dan raja-raja bawahanmembangun sebuah kerajaan yang merdeka serta tidak terikat lagi oleh pemerintah pusat.
5. Kemunduran ekonomi perdagangan. Akibat kelemahan pemerintah pusat, masalah perekonomian dan perdagangan diambil ailh oleh para pedagang melayu dan Islam.
6. Tersiarnya agama dan budaya islam yang mudah diterima para adipati di daerah pesisir. Hal ini membuat mereka merasa tidak terikat lagi dengan pemerintahan kerajaan pusat seperti pada masa kekuasaan kerajaan majapahit.